192 Mahasiswa Baru PPDS & PPDSS Resmi Jadi Keluarga FK UNDIP, Dekan hingga Kajati Jateng Tegakkan Zero Bullying saat PPKMB

oleh | Jul 10, 2025 | Berita, PMB

SEMARANG – Sebanyak 192 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis dan Subspesialis mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang diadakan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP) pada 8-9 Juli 2025. Acara yang digelar di Ruang Serbaguna Gedung A FK UNDIP ini turut dihadiri oleh Dekan Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B.Subsp.Onk(K), Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, SE, M.Si, kemudian Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah, Dr. Hendro Dewanto S.H., M.Hum.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengenalan awal mengenai nilai-nilai akademik, budaya kampus, sistem pendidikan, serta tantangan dan peluang yang akan dihadapi selama menjalani pendidikan klinik lanjutan di rumah sakit pendidikan.

Hadir sebagai Keynote Speaker, Dr. Hendro memberikan pandangan inspiratif terkait “Membangun Lingkungan Pendidikan Yang Aman Di Fakultas Kedokteran, Bebas Dari Kekerasan, Bullying dan Kekerasan Seksual”.

Dalam sambutannya, Dr. Hendro Dewanto, kekerasan dan bullying di lingkungan PPDS bukan hanya masalah etika, tetapi ancaman sistemik terhadap kesehatan mental dan fisik, mutu pelayanan pasien, profesionalisme medis, hingga sumpah ‘first, do no harm’. Penyampaian hal ini juga sebagai komitmen bersama membangun sebuah entitas pendidikan.

Dr. Hendro Dewanto (Kajati Jateng) saat menyampaikan materi tentang pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan kedokteran yang bebas bullying dan kekerasan seksual

Dr. Hendro Dewanto (Kajati Jateng) saat menyampaikan materi tentang pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan kedokteran yang bebas bullying dan kekerasan seksual

Kasus-kasus kekerasan di PPDS menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan kedokteran. Meski demikian, kasus serupa juga terjadi di berbagai bidang lainnya. Dr. Hendro Dewanto mengatakan, peserta didik PPDS dilindungi landasan hukum yang didukung oleh berbagai instrument hukum yang kuat. Satu di antaranya UUD 1945 Pasal 28 G (1), kemudian ada pula undang-undangn khusus UU No .12/2022 (TPKS) tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Guna menghapuskan kekerasan dalam lingkungan PPDS, Kepala Kajati Jateng mengajak Fakultas dan Universitas ikut ambi peran, meliputi zero tolerance policy, revisi tata tertib, monitoring lingkungan hingga menghadirkan unit konseling. Rumah sakit, konsulen dan profesi juga harus bersinergi.

“Keberanian melapor adalah langkah pertama untuk memutus rantai kekerasan. Jangan tunggu menjadi korban berikutnya,” tegasnya.

Sambutan Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B., Subsp.Onk(K) kepada peserta PKKMB

Sambutan Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B., Subsp.Onk(K) kepada peserta PKKMB

Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP,  Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B., Subsp.Onk(K), dalam sambutannya menyampaikan harapan agar para peserta PKKMB dapat menumbuhkan semangat belajar, menjunjung tinggi etika kedokteran, serta menjaga nama baik almamater selama proses pendidikan berlangsung.

“Selamat untuk anda dan keluarga atas keberhasilan anda. Dan saya berdoa, semoga dilancarkan dan dimudahkan hingga menjadi dokter spesialis dan subspesialis baru,” kata Dekan FK UNDIP.

“FK UNDIP merupakan satu dari delapan FKdi Indonesia yang akan mendapatkan penugasan sebagai mitra pendamping pendirian prodi PPDS 1 dan PPDS 2 di Indonesia yang akan dimulai pada Januari 2026,” lanjutnya.

Penyematan simbol Zero Bullying oleh Rektor UNDIP menandai komitmen UNDIP dalam menciptakan lingkungan pendidikan kedokteran yang aman dan bebas kekerasan.

Sementara Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. berharap agar PPDS dan PPDSS di lingkungan FK UNDIP tidak melakukan kekerasan. Ia berharap para mahasiswa ini dapat menjalankan segala hal terkait PPDS dengan sebaik-baiknya, bekerja, belajar, berprestasi dan menginspirasi.

“Selain keilmuan, semoga kita tidak lepas dari solusi-solusi yang perlu kita tawarkan kepada masyarakat,” kata Rektor UNDIP.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyematan pin Zero Bullying kepada para PPDS dan PPDSS. Melalui kolaborasi antara dunia medis dan penegakan hukum yang diwakili oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, FK UNDIP berkomitmen untuk membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga berkarakter kuat dalam menghadapi dinamika pelayanan kesehatan nasional serta mengahpuskan bullying di lingkungan pendidikan.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran Civitas akademika FK UNDIP, Direktur Utama RSND dr. Agus Setiyo Hadipurwanto, M.Kes, Direktur Layanan Operasional RS. Dr. Kariadi Dr.dr. Ninung Rose Diana Kusumawati, Msi.Med, Sp.A(K), Ketua Komkordik RS. Nasional Diponegoro         dr Galuh Hardaningsih, Msi.Med, SpA(K), Direktur Utama RSND dr. Agus Setiyo Hadipurwanto, M.Kes,  Direktur Operasional dan Umum RS. Nasional Diponegoro dr. Agung Aji Prasetyo, M.Si.Med., Sp.BA, Direktur Medik dan Keperawatan RS. Nasional Diponegoro dr. Cahyo Kusumo Wijoyo, M.M, hingga Direktur Sumber Daya Manusia RS. Nasional Diponegoro Dr. dr. Meita Hendrianingtyas, Sp.PK(K)., M.Si. Med.( HUMAS FK UNDIP)

Berita Terkait