SEMARANG – Alumni Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran UNDIP, dr. Putri Ajeng Ayu Larasati, Sp.PA membagikan pengalamannya saat menjadi residen saat menempuh pendidikan di FK UNDIP yang ikut mengantarkan kesuksesannya di dunia kerja saat acara sosialisasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Program Pendidikan Dokter Sub-Spesialis (PPDSS) FK UNDIP secara daring pada Jumat (12/4/2025).
Berbagai prestasi telah diukir oleh dr. Putri selama menjalani masa studi di Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNDIP. Ia merupakan lulusan Terbaik I Ujian Nasional yang digelar oleh Kolegium Patologi Anatomi Indonesia pada 2019. Tak berhenti sampai di situ, dr. Putri juga meraih juara 3 Lomba Presentasi Poster Kategori Case Report dalam Pertemuan Ilmiah Regional IAPI Jateng-DIY pada 2019.
Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran UNDIP, dr. Putri Ajeng Ayu Larasati, Sp.PA kini sukses berpraktek di berbagai rumah sakit. Seperti sebagai Dokter Spesialis Patologi Anatomik RSUD 45 Kuningan, RS Permata Kuningan, dan Klinik Utama Salsa Diagnostik. Ia juga berprofesi sebagai Dosen Mitra FK Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon.
Wanita kelahiran Jakarta ini merasakan kekeluargaan yang erat selama menjalani residensi. Bahkan dirinya masih berkomunikasi baik dengan para dosen yang telah banyak membantunya dalam pendidikan.
“Misalkan kita bertemu dengan kasus-kasus sulit, kita ketahui tidak semua PA (Patologi Anatomi) jelas. Apalagi lesi-lesi dan morfologi tumornya. Tapi dosen-dosen kita, guru-guru kita itu dengan tangan terbuka dengan baik hati mau menerima konsultasi dari kita,” ungkap dr. Putri Ajeng Ayu Larasati.
dr. Putri memberikan sedikit tips kepada calon mahasiswa yang akan masuk ke program studi Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNDIP. Menurut dr. Putri yang paling penting adalah menyiapkan kesehatan fisik dan mental. Kemudian juga mempersiapkan finansial. Ketiga yang tak kalah penting adalah menentukan skala prioritas hal-hal yang perlu dikerjakan selama menjalani residensi.
“Kebetulan karena saya ini PNS, jadi saya pada semester satu mengajukan beasiswa ke Kemenkes. Masa residensi ini membutuhkan biaya yang tidak murah, jadi ini sangat membantu,” ujarnya.
Dokter Spesialis Patologi Anatomik Klinik Utama Salsa Diagnostik ini juga membeberkan keunggulan di Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNDIP. Satu di antaranya UNDIP selalu mengedepankan penelitian juga ilmiah. dr. Putri juga bercerita soal pengalamannya sebelum maju ujian nasional tahap ketiga.
“Kita diberikan waktu kurang lebih dua sampai tiga bulan, jadi kita bebas diagnosis. Pada saat itulah kita bisa belajar dengan sungguh-sungguh. Jadi kita enggak punya beban diagnosis,” ujarnya.
Hal ini juga yang bisa membuat dr. Putri menggali kasus dan belajar dengan teman-temannya untuk melaksanakan ujian nasional tahap ketiga.
Banyak kegiatan non ilmiah yang dia lakukan di sela-sela masa residensi. Seperti berpartisipasi dalam Dies Natalies UNDIP, presentasi mengenai program studi, juga lomba make up Dharma Wanita hingga meraih juara. Menjadi MC juga tak pernah terlintas di benaknya selama menjalani masa pendidikan. Namun ia menyadari bahwa hal-hal tersebut juga bermanfaat bagi dirinya.
“Saya jadi MC jadi keterusan tugas menjadi MC. Jadi hal-hal seperti itu ternyata berguna gitu dan juga membentuk karakter kita. Mungkin dulunya saya tidak percaya diri atau misalkan tidak berani untuk berbicara di depan orang banyak. Setelah residensi saya jadi mulai percaya diri kemudiannya membentuk karakter kita,” kata alumni Patologi Anatomi UNDIP tersebut.(*)