Senin (12/12) Fakultas Kedokteran menyambut kedatangan SMA Islam Al Azhar 3 Jakarta, sebagai bentuk merangkul sesama calon mahasiswa untuk dapat memiliki minat tinggi pada UNDIP khususnya Fakultas Kedokteran. Acara yang menggunakan Ruang Teatrikal Gedung B FK UNDIP ini, dihadiri oleh siswa IPA kelas 12.
Pertama-tama acara dibuka dengan sambutan oleh Bapak Syamsudin M.Pd. selaku kepala sekolah SMA tersebut, kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Ibu Muflihatul Muniroh, M.Si., Med., Ph.D. yang mewakili pimpinan fakultas yang sedang berhalangan hadir.
Video profil FK UNDIP yang mencangkup berbagai prodi yang tersedia, fasilitas, dan prestasi ditampilkan sebagai pembukaan acara pada ini. Selanjutnya masuk ke sebuah kesempatan siswa SMA Islam Al Azhar bertanya untuk mendapat insight lebih jauh seperti apa FK UNDIP.
Pertanyaan pertama mengenai bagaimana pelaksanaan tes mandiri pada tahun depan, “kami belum ada gambaran seleksi tahun depan, biasanya dekat-dekat bulan baru ada gambaran secara nasional. Pada tahun ini ada sedikit nama yang berbeda, seleksi nasional berdasarkan prestasi lalu ada tes dan terakhir mandiri.” Jawab Dr. Khairul Anam, S. Si., M. Si., selain itu ada suatu pertanyaan mengenai apakah setelah lulus sarjana kedokteran dapat langsung bekerja di RSND karena lulusan UNDIP. Jawaban Dr. Anam cukup singkat, rumah sakit itu hanya sebagian kecil tempat bekerja, RS memiliki daya tampung pasien dan tenaga kesehatan, tetapi kalau magang akan selalu ada kesempatan.
Ada pertanyaan mengenai anak IPS yang dapat masuk ke FK melalui SBMPTN karena tidak memiliki latar belakang IPA, dijawab oleh Bapak Anam, memang bisa masuk ke FK tetapi apakah bisa bersaing ? karena di FK tidak hanya biologi ada fisika, kimia, matematika, yang dicari adalah ilmu pola pikir yang dikembangkan dari semua itu untuk menyelesaikan masalah.
Apakah ada jalur internasional dalam FK ? jika ada instansi pendidikan internasional yang bekerjasama dengan UNDIP. Bapak Anam menjelaskan jika orang asing belajar di UNDIP sudah kami terima sudah berjalan, pakistan, arab terutama dalam Kedokteran. jika IUP yang istilahnya menggunakan bahasa inggris, itu masih dalam proses banyak yang dipersiapkan dan dipertimbangkan, apa untung lebihnya kelas internasional tersebut. Kalau fasilitas dalam FK ini sudah mengikuti standar internasional, jadi jangan khawatir fasilitas yang didapat pun sudah standar internasional.
Apakah ada program double degree dalam FK, jika kuliah lalu mendapat dua gelar di FK belum ada, tetapi jika 2 tahun kuliah di Indonesia dan 2 tahun kuliah di luar negeri kemudian ujian di Indonesia mendapat 1 gelar tetapi memiliki kompetensi lebih sudah ada di UNDIP, terutama di Jepang.
Seorang siswa bertanya apa saja upaya FK untuk menjadikan sebagai fakultas yang unggul terkemuka setidaknya di Indonesia. Upaya sangat sederhana berupa prestasi untuk menilai bagaimana kinerja kami (Dosen dan Tendik) dalam FK. Kemudian kami terlibat dalam kegiatan vaksin bekerjasama dengan biofarma, berperan dalam penjaminan mutu, tidak semua perguruan tinggi mempunyai kesempatan mengembangkan vaksin nasional. Mengatasi kelainan jenis kelamin yang tidak jelas, di UNDIP di kembangkan, jadi penegasan jenis kelamin kami lakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Paten-paten dari dosen dan mahasiswa setiap tahun selalu berkontribusi besar pada FK di bidang apa saja kedokteran, obat, produk pangan dan sebagainya.
“Perguruan tinggi terkemuka itu dilihat berapa banyak mengatasi problem-problem yang ada di masyarakat” Tegas Dr. Khairul Anam.
Kemudian FK juga mengirimkan staff-staffnya untuk belajar di dalam dan luar negeri, sebagian besar dikirimkan ke Jepang, “sebagian besar ke Jepang, jadi yang mengembangkan kespesialisan itu belajar ke Jepang, dalam rangka meningkatkan kapasitas kemampuan melalui pelatihan”.
“mahasiswa pun diberi kesempatan untuk belajar, harapannya saat mendapat ilmu baru disebarkan pada teman-temannya, sehingga walau yang belajar 5 orang semuanya juga dapat” Jelas Dr, Khairul Anam.