ESQ Fakultas Kedokteran Undip

FK UNDIP Gelar In-House Training ESQ Coaching, Ajak Pimpinan Bantu Mahasiswa Jadi Pribadi Profesional & Bijak

oleh | Jun 13, 2025 | Berita

SEMARANG, 12 Juni 2025 – Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar In-House Training ESQ Coaching pada Kamis (12/6/2025). Acara ini diikuti oleh Dekan FK UNDIP Dr. dr. Yan Wisnu Projoko, M.Kes., Sp. B., Subsp. Onk (K), seluruh Ketua Departemen, Ketua Program Studi dan beberapa tamu undangan.

Secara harfiah, ESQ adalah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient. Ketua panitia acara sekaligus Kaprodi PPDS Obstetri dan Ginekologi dan Ketua Departemen PPDS Surgikal, Dr. dr. Ratnasari Dwi Cahyanti, Sp.OG(K)., M.Si.Med. mengatakan tujuan dari diselenggarakan In-House Training ESQ Coaching ini untuk meningkatkan performa kepemimpinan dalam pendidikan spesialis dan profesi kedokteran melalui penguatan kompetensi kepemimpinan, integritas, serta manajemen emosional dan spiritual.

Para pimpinan diharapkan mampu melakukan koordinasi yang efektif dan kolaboratif dalam mengembangkan pendidikan profesi kedokteran. Khususnya di tengah tantangan dan tekanan tinggi dalam proses perbaikan sistem pendidikan. Selain itu Ratnasari juga menjelaskan, kegiatan ini diharapkan membekali para pimpinan dengan keterampilan coaching yang efektif, sehingga mampu membimbing dan menginspirasi mahasiswa kedokteran.

“Tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter, etika profesi, serta ketangguhan mental dan emosional. Dengan demikian, proses pendidikan dapat berjalan lebih personal, suportif, dan transformatif, sejalan dengan tuntutan dunia kedokteran yang semakin kompleks dan dinamis,” ujar Ratnasari.

ESQ memberikan insight baru bagi para dosen untuk membantu mahasiswa bahkan keluarga mereka. Hal ini pula yang dirasakan oleh dosen Program Studi Obstetri dan Ginekologi FK UNDIP, dr. Putri Sekar Wiyati, dr. Putri Sekar Wiyati, Sp.OG(K). Dengan mengikuti In-House Training ESQ Coaching ini ia belajar lebih banyak hal baru.

Coaching ini yang diajarkan oleh ESQ adalah sebetulnya problem untuk mendapatkan suatu solusi ternyata pendekatannya berbeda, lebih humanis. Pendekatan itu yang diajarkan dari tim coach dan itu membuat saya menyadari bahwa membantu orang lain itu juga termasuk membantu diri kita sendiri,” ujarnya.

Putri semakin memahami bahwa anak-anak nakal belum tentu tidak memiliki potensi. Namun bisa jadi potensi mereka belum dikenali.

“Sedikit memahami bahwa anak-anak yang nakal belum tentu tidak punya potensi. Anak-anak yang nakal jangan dipinggirkan. Mungkin potensi mereka belum dikenali saja. Jadi memanusiakan manusia itu yang diajakan oleh ESQ,” pungkasnya.(*/Humas FK Undip)

Berita Terkait