BEN Connect Fakultas Kedokteran: Mewujudkan UNDIP sebagai World Class University melalui Penguatan Jejaring Alumni

oleh | Agu 5, 2024 | Akademik, Alumni, Berita

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) telah mengadakan talkshow bertema “Penguatan Jejaring Alumni Universitas Diponegoro Tahun 2024” dengan tujuan mempererat hubungan antar alumni. Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 5 Juli 2024, dari pukul 19.00 hingga 21.50 WIB melalui Zoom Meeting. Selain memperkuat jejaring alumni FK Undip, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kontribusi alumni dalam berbagai bidang untuk mendorong Universitas Diponegoro masuk dalam peringkat 500 besar dunia.

Acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., yang dilanjutkan oleh Dekan FK Undip, Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B., Subsp.Onk(K), serta Ketua Ika Medica, Dr. dr. Cahyono Hadi, SH., Sp.OG, Subsp.FER. Moderator acara adalah Dr. Sri Harsi Teteki, M.Kes, dengan narasumber sebagai berikut:

  1. Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU: Kepala Kantor Pemeringkatan Undip dan alumni Teknik Kimia tahun 1994, yang melanjutkan studi S2 dan S3 di Wageningen University. Beliau menekankan pentingnya peran alumni dalam pemeringkatan perguruan tinggi, dengan indikator employment outcomes sebagai salah satu komponen penilaian QS World University Ranking dengan bobot 5%. Selain itu, terdapat indikator lainnya seperti reputasi akademik, reputasi pemberi kerja, rasio dosen-mahasiswa, jaringan internasional fakultas-mahasiswa-penelitian, sitasi per fakultas, dan keberlanjutan. Saat ini, Undip berada di peringkat 721-730 dunia versi QS, dan diharapkan dalam lima tahun ke depan (minimal tahun 2027) dapat mencapai peringkat 500 besar dunia.
  2. Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS, Subsp. NeuroVask: Kepala Departemen Bedah Saraf FKUI RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Ketua MKKI IDI. Beliau menjelaskan bahwa ada empat standar yang perlu dijaga oleh sebuat perguruan tinggi negeri yaitu etik, pelayanan, pendidikan, dan kompetensi. Standar ini harus seimbang secara proporsional dan tetap profesional dalam menghadapi permasalahan yang ada.
  3. Dr. Ridzky Firmansyah Hardian, PhD: Research Associate di Departemen Bedah Saraf, Shinshu University. Beliau berbagi cerita tentang kegigihannya sejak menjadi co-ass dalam mencari peluang beasiswa dan melanjutkan studi hingga S3.
  4. Ns. Azka Fathiyatir Rizqillah, S.Kep: Researcher di Queensland University of Technology, Brisbane, Australia. Ns. Azka menceritakan perjalanan studinya ke luar negeri dengan mendapatkan beasiswa seperti Australia Award Scholarship dan beasiswa dari Queensland University of Technology. Beliau juga membahas peluang karir yang bisa diperoleh jika bekerja sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit di Australia.

Talkshow ini menjadi ajang penting untuk memperkuat hubungan dan kontribusi alumni, sekaligus mendukung visi Universitas Diponegoro untuk mencapai peringkat 500 besar dunia.

Berita Terkait