SEMARANG – Di tengah kesibukan dunia medis yang padat, para dokter muda dari Program Studi Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) berhasil membuktikan bahwa harmoni tak hanya lahir di ruang operasi, tapi juga di atas panggung musik. Band mereka, Blue Surgeon, sukses meraih Juara 1 Lomba Band Dies Natalis Universitas Diponegoro ke-68 yang digelar di Gedung Prof Soedarto, Selasa (7/10/2025)
Terbentuk sejak tahun 2021, Blue Surgeon digawangi oleh dr. Agung Aji Prasetyo, M.Si.Med, Sp.BA (keyboard), Dr. dr. Robin Novriansyah, M.Si.Med, Sp.B, Sp.OT(K) (saxophone), dr. Gana Adyaksa, M.Si.Med, Sp.OT (gitar), dr. Rafika Syah Putra (gitar), dr. Rizal Arief Muttaqien (bass), dr. M. Hasbi Nur (drum), dan Indira Pramesti Poerwanagara (vokal).
“Kami mulai dari latihan rutin seminggu sekali, lalu tampil di acara internal FK Undip. Dari situ, kami memberanikan diri ikut festival kampus dan ajang nasional,” tutur dr. Rafika Syah Putra, gitaris Blue Surgeon.

Blue Surgeon, band dari Program Studi Bedah Fakultas Kedokteran Undip tampil dalam ajang lomba Dies Natalis ke-68 Universitas Diponegoro pada Selasa (7/10/2025).
Dalam perhelatan Dies Natalis UNDIP ke-68, Blue Surgeon tampil memukau dengan dua lagu, ‘Lathi’ versi aransemen baru bertema cinta tanah air dan ‘Bring Me to Life’.
Informasi lomba baru diterima pada kurang dari seminggu sebelum hari H, namun mereka tetap tampil maksimal meski waktu persiapan sangat singkat. Bahkan Blue Surgeon baru berlatih bersama dua hari sebelum tampil karena jadwal yang padat.
“Untungnya kami sudah tampil di Festival PABI sebelumnya, jadi tinggal menyesuaikan aransemen. Latihan kami dilakukan di sela operasi dan pelayanan pasien,” ujarnya.
Di balik prestasi tersebut, tantangan terbesar mereka adalah waktu.
“Mencocokkan jadwal operasi, studi, dan latihan itu sulit. Tapi dengan komunikasi yang intens dan semangat yang sama, semua bisa dijalani. Musik justru jadi sarana releasing stress di tengah padatnya kegiatan medis,” kata dr. Rafika.

Blue Surgeon, band dari Program Studi Bedah Fakultas Kedokteran Undip tampil dalam ajang lomba Dies Natalis ke-68 Universitas Diponegoro pada Selasa (7/10/2025).
Nama Blue Surgeon bukan sekadar sebutan. Warna biru dongker identik dengan baju jaga residen bedah, sedangkan surgeon berarti ahli bedah.
“Bahkan, ada guru kami yang menulis buku berjudul Blue Surgeon, dan itu menginspirasi kami untuk memakai nama ini,” jelas dr. Rafika.
Blue Surgeon juga rutin mengikuti Festival Band PABI (Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia) di berbagai kota — Makassar (2023), Padang (2024), dan Bandung (2025) — dan berhasil meraih gelar juara di tiga ajang tersebut.
Meski sebagian anggota akan segera menyelesaikan studi, semangat bermusik Blue Surgeon tak akan berhenti.
“Ke depan kami ingin regenerasi. Biarlah Blue Surgeon tetap hidup di tangan adik-adik. Pesan kami, jangan takut untuk berkarya di luar bidang akademik. Musik bisa berjalan beriringan dengan studi kedokteran jika kita pandai mengatur waktu,” tutup dr. Rafika.
Band Blue Surgeon berdiri pada tahun 2021 sebagai wadah ekspresi seni mahasiswa dan dokter muda Program Studi Bedah FK Undip. Melalui harmoni musik, mereka berkomitmen menumbuhkan kreativitas, memperkuat solidaritas, dan membuktikan bahwa semangat seni bisa berjalan seiring dengan dedikasi di dunia kedokteran.(Komunikasi Publik/FK/Sara)