Press Release FK Undip Bersama Pemprov Jateng

oleh | Sep 11, 2025 | Berita

SEMARANG –  Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menggelar audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah. Ahmad Luthfi terkait penanganan angka kematian ibu berbasis evidance di Jateng di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang pada Kamis (11//2025). Dalam acara ini, Dekan FK Undip Dr. dr. Yan Wisnu Prajoko, M.Kes., Sp.B., Subsp.Onk(K) didampingi oleh Co-Director WHO Collaboration Center for Research and Training in Maternal and Newborn Health, Prof Charles Anawo Ameh, PhD. Kemudian Ketua Program Studi Obsgyn, Dr. dr. Ratnasari DC, M.Si, Med; Ketua Program Studi Spesialis Anak, Dr. dr. Moh Syarofil Anam, M.Si.Med., Sp.A,; dokter obsgyn dr. Putri Sekar Wiyati, Sp.OG(K).

Dekan FK Undip dr. Yan Wisnu Prajoko menyampaikan bahwa audiensi ini salah satunya untuk mendukung program kesehatan yang sudah ada di Pemprov Jateng. Salah satu upayang yang dilakukan FK Undip ialah memperbaiki angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

“Kami ingin mendukung program Pak Gubernur salah satunya isu ini. Di Jateng angka kematian (ibu dan anak) di bawah nasional. Di samping program Pak Gubernur ada Spelling (Spesialis Keliling),” jelasnya.

Rencananya program pengendalian angka kematian ibu ini tidak hanya dilakukan di Brebes, namun juga di daerah lainnya. FK Undip sebagai akademisi berperan untuk mencari akan masalah dari masing-masing daerah.

“Nanti kita juga berencana tidak hanya di Brebes, tapi juga di daerah lain sesuai dengan masukan dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Dan setiap daerah itu punya problematika spesifik sendiri-sendiri, di situlah kami akademisi akan turun mencari spesifik tersebut dan mencari jalan keluar,”

  1. Ratnasari DC memaparkan pihaknya telah membantu Kementerian Kesehatan dalam menangani masalah angka kematian pada ibu dan anak. Salah satunya ialah membuat milestone untuk penurunan angka kematian ibu di Indonesia tahun 2026-2030.

Prof Charles Anawo Ameh menekankan pentingnya memperoleh bukti nyata dari praktik riset yang telah dijalankan. Meskipun data pendukung telah tersedia, dalam beberapa kondisi bukti tersebut belum sepenuhnya menunjukkan dampak perubahan yang signifikan. Hal yang paling dimengerti adalah masalah kontekstual dari kasus kesehatan tersebut.

“Sangat penting untuk mendapatkan bukti tentang apa yang berhasil dalam praktik. Jadi, buktinya ada, tetapi dalam beberapa situasi, tidak menghasilkan dampak perubahan yang kita lihat,” papar Prof Ameh.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng memaparkan bahwa program Spesialis Keliling yang dijalankan Pemprov masih terkendala minimnya dokter spesialis yang terlibat. Dengan adanya dukungan FK Undip, diharapkan program ini semakin optimal dan dapat bermanfaaat bagi masyarakat.

“Kendalanya kita kekurangan dokter spesialis, itu yang repot. Makannya saya meminta bantuan beberapa universitas yang ada dokter spesialisnya untuk kut dalam KKN Tematik,” kata Ahmad Luthfi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah adalah Dr. Yuniati Dyah Suminar, SKM, M.Si. menjelaskan bahwa kerjasama dengan FK Undip ini diharapkan bisa menurunkan angka kematian ibu secara drastis di Jawa Tengah. Sebab permasalahan ini perlu pula kontribusi dari Pemprov serta masyarakat.

“Mencegah supaya angka kemarian ibu dan anak ini turun,” tegasnya.(*)

Berita Terkait