Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kunjungan SMA Trensains Tebuireng

oleh | Feb 24, 2023 | Berita, Kunjungan

Kamis (2/16/2023). FK UNDIP menerima kunjungan SMA Trensains Tebuireng berjumlah 146 dan didampingi 18 wali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan animo siswa untuk memasuki UNDIP terutama FK. Acara dilaksanakan di Ruang Teatrikal Gedung B FK UNDIP. perwakilan tiap prodi yang hadir antara lain Dr. Khairul Anam, S. Si., M. Si., Ns. Muhamad Rofi’i, S.Kep.,M.Kep, drg. Yoghi Bagus Prabowo, M.H.Kes, Ayu Rahadiyanti, S.Gz, MPH sebagai perwakilan dari prodi farmasi, keperawatan, dokter gigi, dan gizi.

Dimulai dari sambutan oleh Dr. Anam selaku perwakilan dari dekan, “FK UNDIP mendapatkan 2 buah amanah dari pemerintah, yang pertama mencetak SDM unggul di bidang kesehatan dan mengembangkan IPTEK. Banyak karya-karya dosen dan mahasiswa yang telah diaplikasikan, dipatenkan, atau bahkan banyak yang belum dipatenkan tapi sudah digunakan, ada yang sudah dipublikasikan” jelas Dr. Anam.

Dilanjutkan dengan pemaparan dari setiap perwakilan prodi tentang prodinya. Dijelaskan mengenai farmasi yang meski masih berumur muda tetapi berkualitas, dari 162 alumni alhamdulillah serapannya 100% ada yang bekerja di kementerian kesehatan, industri farmasi, dan sebagian besar mengambil profesi apoteker atau S2. Dilanjutkan dengan pemaparan prodi keperawatan. Keperawatan memiliki 3 prodi yaitu S1 keperawatan dengan jumlah 250 termasuk di kelas Jepara, lalu ada Prodi Profesi Ners, kemudian ada Prodi Magister S2. Kebanyakan Ners sudah bekerja, jadi kami kesulitan mencari dosen yang sudah profesi.

Selanjutnya adalah pemaparan Prodi Kedokteran Gigi, dalam pemaparannya tampak berbeda dengan yang lain, diawali dengan tegur sapa pagi dengan semangat yang tinggi. Dijelaskan Kedokteran Gigi merupakan cabang ilmu kedokteran, tetapi tidak harus menjadi dokter terlebih dahulu, setelah lulus menjadi sarjana kedokteran gigi, dilanjutkan 2 tahun profesi kedokteran gigi kemudian menjadi drg atau dokter gigi. Selanjutnya pemaparan Prodi Gizi, dengan diawali pernyataan mengenai gizi terakreditasi A berkat kerjasama civitas akademika dan alumni yang menyumbang berbagai prestasinya untuk UNDIP, gizi merupakan pilar pembangunan sumber daya karena gizi menunjang keoptimalan kegiatan.

Memasuki sesi tanya jawab, muncul pertanyaan ilmu apa saja yang dipelajari dalam farmasi. Dijawab oleh Dr. Anam, kami mempelajari kosmetik terutama dari bahan alam, banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari mempelajari ilmu botani, kemudian belajar cara isolasi ekstrak senyawa yang diinginkan, kemudian mempelajari bagaimana efek senyawanya, seberapa bermanfaat, kemudian belajar cara mencampurnya, tidak sampai disitu belajar bagaimana mengujinya, banyak yang harus dipelajari.

Pertanyaan tentang prospek kerja gizi, apakah selalu menjadi ahli gizi. Dijawab oleh Ibu Ayu, tidak selalu menjadi ahli gizi, gizi memiliki kesempatan (kerja) yang sangat luas, terutama anak sekarang tidak mau jadi pegawai, prodi kami memfasilitasi mata kuliah wirausaha makanan sehat, melatih jiwa entrepreneur, tidak hanya kuratif, tapi preventif. Banyak laki-laki jadi ahli gizi antlet, di kemenpora menjadi pengatur makanan.

Terdapat sebuah pertanyaan kenapa Prodi Kedokteran Gigi dipisah dari Prodi Kedokteran, dijawab oleh drg. Yoghi, pertanyaan ini mengingatkan drg. Yoghi tentang sejarah sebelum adanya Kedokteran Gigi mulai 1908 banyak praktek tukang gigi, tukang gigi merawat berbagai macam keluhan konsumen, karena mereka tidak memperhatikan sisi kesehatan, munculah banyak kasus dari praktek tukang gigi tersebut. Maka dibangunlah Prodi Kedokteran Gigi, untuk mewadahi tukang gigi itu dibekali dengan ilmu kesehatan secara menyeluruh makannya dokter gigi dan dokter umum pembelajarannya sedikit berbeda.

 

 

Berita Terkait

Fakultas Kedokteran UNDIP masuk di QS WUR 2025!

Fakultas Kedokteran UNDIP masuk di QS WUR 2025!

UNDIP, Semarang (17/3) – Pada tahun 2025 ini, peringkat Universitas Diponegoro dalam QS World University Rankings (QS WUR) semakin meningkat. Sebanyak enam bidang studi UNDIP berhasil masuk dalam pemeringkatan QS WUR by Subject 2025, dengan bertambahnya satu bidang...