Kamis (2/16/2023). FK UNDIP menerima kunjungan SMA Trensains Tebuireng berjumlah 146 dan didampingi 18 wali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan animo siswa untuk memasuki UNDIP terutama FK. Acara dilaksanakan di Ruang Teatrikal Gedung B FK UNDIP. perwakilan tiap prodi yang hadir antara lain Dr. Khairul Anam, S. Si., M. Si., Ns. Muhamad Rofi’i, S.Kep.,M.Kep, drg. Yoghi Bagus Prabowo, M.H.Kes, Ayu Rahadiyanti, S.Gz, MPH sebagai perwakilan dari prodi farmasi, keperawatan, dokter gigi, dan gizi.
Dimulai dari sambutan oleh Dr. Anam selaku perwakilan dari dekan, “FK UNDIP mendapatkan 2 buah amanah dari pemerintah, yang pertama mencetak SDM unggul di bidang kesehatan dan mengembangkan IPTEK. Banyak karya-karya dosen dan mahasiswa yang telah diaplikasikan, dipatenkan, atau bahkan banyak yang belum dipatenkan tapi sudah digunakan, ada yang sudah dipublikasikan” jelas Dr. Anam.
Dilanjutkan dengan pemaparan dari setiap perwakilan prodi tentang prodinya. Dijelaskan mengenai farmasi yang meski masih berumur muda tetapi berkualitas, dari 162 alumni alhamdulillah serapannya 100% ada yang bekerja di kementerian kesehatan, industri farmasi, dan sebagian besar mengambil profesi apoteker atau S2. Dilanjutkan dengan pemaparan prodi keperawatan. Keperawatan memiliki 3 prodi yaitu S1 keperawatan dengan jumlah 250 termasuk di kelas Jepara, lalu ada Prodi Profesi Ners, kemudian ada Prodi Magister S2. Kebanyakan Ners sudah bekerja, jadi kami kesulitan mencari dosen yang sudah profesi.
Selanjutnya adalah pemaparan Prodi Kedokteran Gigi, dalam pemaparannya tampak berbeda dengan yang lain, diawali dengan tegur sapa pagi dengan semangat yang tinggi. Dijelaskan Kedokteran Gigi merupakan cabang ilmu kedokteran, tetapi tidak harus menjadi dokter terlebih dahulu, setelah lulus menjadi sarjana kedokteran gigi, dilanjutkan 2 tahun profesi kedokteran gigi kemudian menjadi drg atau dokter gigi. Selanjutnya pemaparan Prodi Gizi, dengan diawali pernyataan mengenai gizi terakreditasi A berkat kerjasama civitas akademika dan alumni yang menyumbang berbagai prestasinya untuk UNDIP, gizi merupakan pilar pembangunan sumber daya karena gizi menunjang keoptimalan kegiatan.
Memasuki sesi tanya jawab, muncul pertanyaan ilmu apa saja yang dipelajari dalam farmasi. Dijawab oleh Dr. Anam, kami mempelajari kosmetik terutama dari bahan alam, banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari mempelajari ilmu botani, kemudian belajar cara isolasi ekstrak senyawa yang diinginkan, kemudian mempelajari bagaimana efek senyawanya, seberapa bermanfaat, kemudian belajar cara mencampurnya, tidak sampai disitu belajar bagaimana mengujinya, banyak yang harus dipelajari.
Pertanyaan tentang prospek kerja gizi, apakah selalu menjadi ahli gizi. Dijawab oleh Ibu Ayu, tidak selalu menjadi ahli gizi, gizi memiliki kesempatan (kerja) yang sangat luas, terutama anak sekarang tidak mau jadi pegawai, prodi kami memfasilitasi mata kuliah wirausaha makanan sehat, melatih jiwa entrepreneur, tidak hanya kuratif, tapi preventif. Banyak laki-laki jadi ahli gizi antlet, di kemenpora menjadi pengatur makanan.
Terdapat sebuah pertanyaan kenapa Prodi Kedokteran Gigi dipisah dari Prodi Kedokteran, dijawab oleh drg. Yoghi, pertanyaan ini mengingatkan drg. Yoghi tentang sejarah sebelum adanya Kedokteran Gigi mulai 1908 banyak praktek tukang gigi, tukang gigi merawat berbagai macam keluhan konsumen, karena mereka tidak memperhatikan sisi kesehatan, munculah banyak kasus dari praktek tukang gigi tersebut. Maka dibangunlah Prodi Kedokteran Gigi, untuk mewadahi tukang gigi itu dibekali dengan ilmu kesehatan secara menyeluruh makannya dokter gigi dan dokter umum pembelajarannya sedikit berbeda.