Semarang – Prestasi membanggakan berhasil diraih Tim Elchema dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, setelah mengikuti gelaran International Intellectual Property Invention Innovation and Technology Exposition (IPITEx) di Bangkok, Thailand. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Thailand Inventors Day yang berlangsung dari tanggal 2-6 Februari 2023.
Pada event yang digelar di Bangkok International Trade and Exhibition Center (BITEC) tersebut, Tim yang diketuai Armadina Fitra Choirunnisa mampu meraih medali perak dan Special Award dari The Egyptian Society for Woman and Youth Inventor. Tim yang beranggotakan Armadina Fitra Choirunnisa (Ketua), Araminta Vania Saraswati, Fadia Qistina Sidqi, Cintya Dresani Bisatya, dan Davendra Putra Aryasatya ini mengangkat penelitian tentang membran hemodialisis yang menggunakan bahan dasar organik selulosa asetat, kitosan, dan sodium dodesil sulfat pada event IPITEx.
Armadina menyebutkan bahwa laporan hasil riset kesehatan tahun 2013 menunjukkan sebanyak 2 per 1.000 penduduk atau 499.800 penduduk Indonesia menderita penyakit gagal ginjal. Jika ginjal tidak dapat menjalankan secara optimal fungsi penyaringan darah dari kelebihan kotoran dan air, maka akan terjadi penumpukan racun dan cairan pada ginjal. “Dengan adanya penelitian ini, kami berharap penggunaan membran hemodialisis sintetis dapat digantikan dengan membran hemodialisis ramah lingkungan. Meski demikian, membran itu tetap memiliki kekuatan serta fungsi yang sama dengan membran sintetis,” jelasnya di Semarang pada Sabtu (11/2/2023). Ia mengatakan bahwa keberhasilan itu tak lepas dari dukungan rekannya di FK UNDIP, serta dosen pembimbing dr. Anugrah Riansari M.Kes, Sp.PD dan dr. Muflihatul Muniroh, M.Si., Med., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Kedokteran.
Menurut salah satu anggota Tim, Araminta, event ini dilaksanakan setiap tahunnya untuk memperingati Hari Penemu di Thailand. National Research Council of Thailand (NRCT) bekerja sama dengan 59 Organisasi Internasional dalam pelaksanaan event yang diikuti oleh 469 tim dari 57 negara. Peserta diantaranya berasal dari Indonesia, Tiongkok, Kroasia, Kanada, Singapura, Vietnam, Filipina, Korea Selatan, Inggris, Jepang, Taiwan, Thailand, Rumania, Sudan, Polandia, Arab Saudi, Laos, Iran, Hongkong, UAE, Mesir, dan India. “Lomba terbagi menjadi 8 bidang inovasi proyek, salah satunya bidang Farmasi, Kesehatan, Obat, dan Humanistic Therapy,” jelasnya.